KOTA MALANG - Suara gemerincing angklung dari Saung Angklung Muhisa membuka sebuah pagi yang bersejarah di SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang, Minggu (21/9/2025). Bukan untuk sebuah perayaan biasa, melainkan untuk melepas para siswa terpilih yang akan menginjakkan kaki di Negeri Sakura.
Acara pelepasan ini penuh dengan euforia, haru, dan motivasi, menandai dimulainya babak baru para lulusan untuk kuliah dan berkarier di Jepang.

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang, Kusdarmadi, membuka acara dengan penuh semangat. “Ini adalah momen yang kami tunggu-tunggu. Kalian bukan hanya akan mencari ilmu dan pengalaman, tapi juga menjadi duta bangsa. Tunjukkan bahwa lulusan SMK Indonesia itu tangguh, disiplin, dan penuh integritas,” pesannya di hadapan para siswa, orang tua, dan tamu undangan.
Kehadiran Kasubag TU Direktorat SMK, Bapak Meidhi Alkibzi, menjadi penegas bahwa program ini merupakan bagian dari strategi besar pendidikan vokasi Indonesia. Beliau secara resmi melepas keberangkatan para siswa yang akan dilakukan secara bertahap mulai Oktober 2025.

“Program ini adalah terobosan nyata. Ada yang akan kuliah di akademi, ada yang langsung terjun ke dunia kerja. Ini bukti bahwa SMK bisa bersaing di level global,” ujar Meidhi. Ia menambahkan, pengalaman bekerja di Jepang adalah sebuah “kuliah kehidupan” yang tak ternilai harganya untuk memahami dinamika dunia kerja internasional.
Agar gambaran tentang Jepang tidak abstrak, sekolah menghadirkan sesi spesial: sharing langsung via online dengan alumni yang sudah lebih dulu sukses di sana. Mereka membagikan cerita seru sekaligus tips jitu, mulai dari cara menguasai bahasa Jepang dengan cepat, trik beradaptasi dengan budaya kerja yang disiplin, hingga mengatur gaji pertama di negeri orang. Sesi ini jelas memecah ketegangan dan membuat para calon perantau merasa lebih siap.

Suasana haru tak terelakkan ketika Binar Ilham Maulana Fandi Setyawan, perwakilan siswa, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. “Ini adalah kesempatan emas. Kami berjanji akan belajar dan bekerja dengan keras, tidak menyia-nyiakan kepercayaan ini,” ujarnya penuh keyakinan.
Dukungan juga mengalir dari Ibu Rosidah, perwakilan orang tua, yang matanya berkaca-kaca. “Kami hanya bisa mendoakan. Jadilah anak yang sholeh, berhati-hatilah, dan pastikan kalian pulang nanti membawa kesuksesan,” doanya yang sederhana namun menyentuh semua yang hadir.
Acara semakin meriah dengan penampilan Tari Yosakoi yang energik, simbol persahabatan Indonesia-Jepang. Dr. Bakhrun Dahlan dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah hadir memberikan penguatan. “Bahkan Gubernur di wilayah Osaka mendukung program ini! Muhammadiyah pun sedang membangun badan usaha di sana untuk mendukung kalian,” ungkapnya, memberikan semangat bahwa siswa tidak akan berjuang sendirian.
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Alice International College, yang diwakili oleh Takezawa Atsuko dan Lita Hartiwi. Kolaborasi ini menjadi jembatan kokoh yang memastikan keberlanjutan program ke depannya.
Acara pelepasan ini bukan akhir, melainkan awal yang cerah. Jejak mereka akan menginspirasi adik-adik kelas dan membuktikan bahwa dengan pendidikan vokasi yang tepat, meraih mimpi global bukanlah hal yang mustahil.
Acara pelepasan dipenuhi motivasi, dukungan dari orang tua, pemerintah, hingga sharing pengalaman seru dari alumni yang sudah sukses di sana. Perjalanan dimulai, semangat menggapai mimpa di Negeri Sakura! (Lee)
Editor : JTV Malang

















