SUMENEP - Ratusan ayam bekisar dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti ajang Lomba Seni Suara Ayam Bekisar “Bupati Sumenep Cup 2025” di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Suara kokok khas dan penampilan menawan dari unggas bernilai tinggi ini menjadi daya tarik utama bagi para peserta dan penonton.
Kontes tahunan tersebut tak sekadar menjadi ajang adu suara ayam, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam melestarikan serta memperkenalkan pesona ayam bekisar . Satwa khas asal Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, yang telah lama menjadi maskot fauna Provinsi Jawa Timur.
Peserta datang dari berbagai daerah, terutama dari Pulau Jawa dan Madura. Tidak hanya peserta lokal, juara-juara nasional juga turut meramaikan kompetisi bergengsi ini. Mereka saling beradu suara untuk memikat perhatian dewan juri dan penonton.
“Kami senang bisa ikut berpartisipasi di ajang ini. Selain sebagai ajang silaturahmi antarpecinta ayam bekisar, lomba ini juga mendorong kami untuk terus menjaga kualitas suara ayam bekisar asli Madura,”ujar Rosi, salah satu peserta lomba, Selasa (28/10/2025).
Rosi, mengaku bangga bisa kembali mengikuti lomba bergengsi tersebut. Ia bercerita bahwa ayam bekisar miliknya pernah menjuarai kompetisi sebelumnya.
“Alhamdulillah, pernah juara,” ujarnya
Namun, untuk lomba kali ini, Rosi mengaku hasilnya masih dalam proses penilaian.
“Hari ini masih belum, soalnya masih proses. Tapi insyaallah, 85 persen masuk,” ungkapnya dengan penuh harap.
Ayam bekisar sendiri merupakan hasil persilangan antara ayam hutan jantan dan ayam buras betina. Unggas ini dikenal memiliki suara yang khas, merdu, dan berkarakter. Di Pulau Kangean, penangkar lebih memilih metode alami dalam pengembangbiakan, sehingga kualitas ayam bekisar dari sana dikenal unggul dan autentik.
Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat lokal untuk memelihara ayam bekisar menurun. Padahal, secara ekonomi, unggas ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Seekor ayam bekisar juara utama bisa mencapai harga hingga Rp300 juta, sementara kategori madya berkisar di bawah Rp100 juta, dan pemula sekitar Rp5 juta per ekor.
Melalui lomba ini, pemerintah daerah bersama komunitas pecinta ayam bekisar berupaya menghidupkan kembali semangat pelestarian satwa kebanggaan masyarakat Sumenep tersebut. (Fawas Irfani/Hsn)
Editor : JTV Madura



















