SURABAYA - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berupaya melestarikan budaya di tengah arus modernisasi.
Bekerjasama dengan Puri Aksara Rajapatni, Untag Surabaya menggelar Lomba Sketsa dan Lukis Tembok Koblen khusus siswa-siswi SMA/sederajat, pada 25 Mei 2025.
Saat ini, pendaftaran masih dibuka hingga 18 Mei 2025 mendatang. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 30 Mei 2025 serta pemberian penghargaan pada 31 Mei 2025.
Founder Puri Aksara Rajapatni, Nanang Purwono, menekankan ajang ini tidak sekadar menjadi wadah unjuk kreativitas pelajar SMA/sederajat, melainkan juga sebuah perjalanan mengenali sejarah Surabaya dari sisi yang jarang diangkat.
“Tembok Koblen bukan sekadar bangunan tua. Ia adalah saksi bisu perjuangan rakyat, perkembangan kota, dan perubahan zaman. Kami ingin para peserta menyelami makna itu, memvisualisasikan bukan hanya bentuk fisik tembok, tapi juga suasana kehidupan masa lalu di baliknya," ungkap Nanang.
Dalam tahap penjurian, terdapat ketentuan bahwa karya harus menampilkan unsur Tembok Koblen, imajinasi suasana kehidupan di masa silam, serta penulisan aksara Jawa bertuliskan "Koblen".
Disamping itu, para peserta juga akan melalui sesi briefing khusus dan observasi langsung di lokasi sebelum menuangkan gagasan mereka di atas kanvas atau kertas gambar.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M. menyatakan bahwa lomba ini juga bagian nyata dari semangat dan komitmen Untag Surabaya sebagai Kampus Nasionalis yang tidak pernah lelah mendukung pelestarian budaya nasional.
"Kami percaya, setiap upaya menjaga budaya bangsa adalah investasi jangka panjang bagi karakter generasi muda. Karena itu, bagi kami di Untag Surabaya, mendukung lomba ini adalah bagian dari tugas kami sebagai institusi pendidikan yang peduli pada warisan budaya," ujar Subekti.
Sebagai bentuk apresiasi atas bakat dan dedikasi para peserta, Untag Surabaya menghadiahkan beasiswa penuh kepada juara pertama di masing-masing kategori, sketsa dan lukis.
Beasiswa ini mencakup seluruh biaya pendidikan, mulai dari formulir pendaftaran, Dana Pengembangan Pendidikan (DPP), hingga Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) selama masa studi.
"Kami ingin menunjukkan bahwa prestasi di bidang seni pun layak mendapat pengakuan dan kesempatan menempuh pendidikan tinggi secara gratis. Inilah wujud nyata kami memadukan budaya dan pendidikan," tambahnya.
Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen Untag Surabaya di bidang pendidikan.
"Bahwa dari tahun ke tahun Untag memang menyediakan jalur beasiswa, atau beasiswa yang menjadi hadiah dari kompetisi-kompetisi yang menjadi pelecut siswa-siswi SMA untuk berprestasi," ujarnya.
Rektor Untag menambahkan, pihaknya selalu memberikan beasiswa.
“Per tahun selalu ada kuota beasiswa untuk pemenang lomba, baik lomba yang disediakan oleh Untag Surabaya maupun mitra dari kampus merah putih ini,” papar guru besar bidang Akuntansi tersebut.
Dengan dukungan dari PT Menara Property Development, Komite Seni Budaya Nusantara Jawa Timur, Sketsa Indonesia, dan Ikatan Pelukis Indonesia, lomba ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengembangan kawasan Koblen sebagai ruang sejarah publik.
"Karya-karya peserta nantinya akan kami gunakan sebagai inspirasi ornamen untuk ruang sejarah Koblen. Dengan begitu, setiap goresan yang dibuat menjadi jejak yang hidup, yang akan dinikmati masyarakat luas," tutur Nanang.
Ada dua kategori dalam lomba ini, yakni Lukis dan Sketsa. Masing-masing kategori akan dipilih tiga pemenang. Juara 1 di kedua kategori akan menerima hadiah berupa uang tunai sebesar Rp1.000.000, trophy, piagam penghargaan, serta beasiswa kuliah penuh dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Sementara untuk Juara 2 berhak atas uang tunai Rp1.000.000, trophy, dan piagam. Sementara itu, Juara 3 akan memperoleh uang tunai Rp750.000, trophy, dan piagam penghargaan. (*)
Editor : M Fakhrurrozi