KOTA BATU - Perum Jasa Tirta I (PJT I) bersama Wali Kota Batu Nurochman, anggota DPRD Jawa Timur Dewanti Rumpoko, dan Lanal Malang secara resmi melepas Tim Susur Sungai Brantas 2025 di Arboretum Sumber Brantas, Senin (13/10/2025). Acara ini menjadi kick off penyusuran besar yang menandai dimulainya gerakan kolaboratif lintas daerah untuk menjaga kelestarian Sungai Brantas dari hulu hingga hilir.
Sebelum pelepasan, seluruh peserta mengikuti syukuran dan doa bersama di titik hulu Sungai Brantas, sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan terhadap sumber air yang menjadi nadi kehidupan masyarakat Jawa Timur.

“Sungai Brantas bukan sekadar aliran air, tapi sumber kehidupan yang menjadi urat nadi Jawa Timur. Tahun ini, PJT I bersama berbagai pihak menempuh rute yang lebih panjang, dari Arboretum Sumber Brantas hingga Bendungan Sengguruh, agar seluruh kondisi sungai dapat kami amati secara menyeluruh dari hulu sampai hilir,” ujar Agung Nugroho, Kepala Divisi Wilayah Sungai Brantas Perum Jasa Tirta I.
Menurut Agung, kegiatan ini bukan sekadar ekspedisi, tetapi gerakan kolaboratif lintas daerah dan instansi.

“Kami ingin memastikan setiap temuan di lapangan, mulai dari pencemaran, longsoran, sedimentasi, hingga pembuangan limbah cair, tidak berhenti pada laporan, melainkan menjadi dasar perbaikan bersama. PJT I berkomitmen menjaga Brantas agar tetap lestari, karena sungai ini adalah penopang hidup bagi seluruh Malang Raya dan Jawa Timur,” tegasnya.
Wali Kota Batu Nurochman yang turut melepas tim susur sungai menyampaikan apresiasi tinggi kepada PJT I dan seluruh elemen yang terlibat.

“Saya bangga karena kegiatan besar ini dimulai dari Kota Batu, hulu dari Brantas. Menjaga sungai berarti menjaga kehidupan. Sinergi lintas daerah dan lintas sektor seperti ini adalah contoh nyata bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan tugas satu pihak,” ujarnya.
Nurochman menambahkan, hasil dari kegiatan susur sungai ini akan menjadi rumusan penting untuk menentukan arah langkah konkret penyelamatan Sungai Brantas ke depan.

“Nantinya hasil susur sungai ini akan kami jadikan bahan pembahasan bersama. Saya berencana mengundang 17 kepala daerah di Jawa Timur yang wilayahnya dilalui Brantas, termasuk Perum Jasa Tirta, komunitas peduli lingkungan, akademisi, dan elemen masyarakat, untuk duduk bersama membahas langkah nyata menjaga kelestarian Brantas. Inilah komitmen kita bersama demi masa depan air dan generasi mendatang,” tegasnya.
Acara kick off Susur Sungai Brantas 2025 turut dihadiri Forkopimda Malang Raya, stakeholder dari Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang, serta unsur penting lain seperti Tahura R. Soerjo, BPBD, PMI, komunitas peduli lingkungan, akademisi, dan berbagai pemangku kepentingan yang selama ini aktif menjaga kelestarian Sungai Brantas dan daerah alirannya.
Kegiatan Susur Sungai Brantas 2025 akan berlangsung selama 13–15 Oktober 2025, menempuh jalur dari Arboretum Sumber Brantas hingga Bendungan Sengguruh, melewati 15 etape: enam di Kota Batu, empat di Kota Malang, dan lima di Kabupaten Malang.
Penyusuran dilakukan dengan metode hiking, pemantauan drone, dan perahu karet di titik-titik yang sulit dijangkau. Seluruh tim dilengkapi alat pemantauan, dokumentasi, komunikasi, serta perlengkapan keselamatan dan kesehatan.
Koordinator Forum Brantas Malang Raya, Doddy Eko, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum kolaboratif besar bagi seluruh elemen masyarakat.
“PJT I menjadi motor penggerak dalam menghidupkan kembali semangat menjaga Brantas. Kegiatan ini menyatukan pemerintah, akademisi, komunitas, hingga aparat dalam satu gerakan nyata, menjaga Brantas sebagai sumber kehidupan dan kebanggaan kita bersama,” ujarnya.
Dengan dimulainya Kick Off Susur Sungai Brantas 2025, dari hulu yang jernih di Kota Batu mengalir harapan besar yakni agar Sungai Brantas tetap menjadi sumber kehidupan yang lestari, bersih, dan bermartabat. (Rafli Firmansyah)
Editor : JTV Malang




















