BOJONEGRO - Kekeringan mulai melanda delapan kecamatan di Kabupaten Bojonegoro seiring masuknya musim kemarau. Warga kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari memasak, mencuci, hingga mandi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyalurkan bantuan air bersih untuk mengatasi krisis tersebut. Hingga 9 September 2025, tercatat 120 ribu liter air bersih didistribusikan ke 10 titik di wilayah terdampak. Jumlah itu setara 24 tangki, masing-masing berkapasitas 5 ribu liter.
Warga berbondong-bondong mendatangi lokasi distribusi air bersih. Mereka membawa berbagai wadah seperti ember, jerigen, galon 15 liter, hingga kendi untuk mengangkut air ke rumah masing-masing.
Baca Juga : KSOP Probolinggo Kawal Distribusi 180 Ton Air Bersih ke Pulau Gili Ketapang
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menjelaskan bahwa warga yang mengalami kekeringan dapat mengajukan permintaan bantuan air bersih melalui pemerintah desa setempat.
“Saat ini kami sudah menerima laporan dari delapan kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Kepohbaru, Sugihwaras, Sumberejo, Temayang, Sekar, Margomulyo, Dander, dan Sukosewu,” ujar Heru.
Beberapa titik yang mengalami kekeringan cukup parah antara lain SMAN 1 Kepohbaru, Dusun Kepoh, MTs Negeri Kepohbaru, Desa Siwalan, Desa Karangdinoyo, Desa Papringan, Desa Bobol, Desa Meduri, Sekolah Rakyat Desa Ngumpakdalem, serta Desa Sumberejo Kidul.
Baca Juga : Krisis Air Bersih Masih Melanda Pulau Gili Ketapang, Warga Berebut Bantuan Air
BPBD Bojonegoro mengimbau warga di wilayah terdampak untuk segera melapor melalui pemerintah desa jika kesulitan mendapatkan air bersih. Dengan begitu, proses pendistribusian bisa dilakukan lebih cepat dan merata agar kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi. (Nevenia)
Editor : M Fakhrurrozi