PASURUAN - Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor 128 ton produk asam amino L-Tryptophan senilai USD 900 ribu atau setara Rp15 miliar ke Tiongkok di PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) di Pasuruan, Selasa (3/6/2025).
Ekspor L-Tryptophan kali ini merupakan bagian dari ekspor berkelanjutan PT CJI ke berbagai negara sejak tahun 2010. Hingga tahun ini, total ekspor produk L-Tryptophan dari PT CJI telah mencapai 350 ribu ton dengan nilai sekitar Rp40 triliun.
Mendag Budi Santoso menegaskan bahwa keberhasilan ekspor L-Tryptophan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor nonmigas Indonesia, khususnya dari sektor industri kimia berbasis bioteknologi.
"Saya mengapresiasi PT Cheil Jedang Indonesia atas kontribusinya dalam ekspor nasional. Ekspor L-Tryptophan senilai Rp15 miliar ke Tiongkok kali ini menjadi bukti nyata potensi besar Indonesia sebagai salah satu pemasok produk bioteknologi dunia," ujarnya.
Mendag Budi Santoso menambahkan bahwa beragam manfaat yang dihasilkan membuat produk ini sangat diminati di pasar internasional. "Sampai saat ini, L-Tryptophan dari PT CJI telah diekspor ke berbagai negara dan menghasilkan total devisa sekitar USD 2,5 miliar," ungkapnya.
Pada tahun 2024, total ekspor L-Tryptophan Indonesia ke dunia tercatat sebesar USD 259 juta, dengan Tiongkok mendominasi pangsa ekspor hingga 61,7 persen. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-12 sebagai negara pemasok produk L-Tryptophan global pada tahun yang sama.
Ekspor L-Tryptophan Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif rata-rata 15,84 persen per tahun dalam lima tahun terakhir (2020—2024), dengan Tiongkok, Vietnam, Belanda, Spanyol, dan Jerman sebagai negara tujuan utama ekspor.
Direktur Administrasi PT CJI Imam Nachrowi menyatakan bahwa keberhasilan produk CJI menembus pasar ekspor ke 90 negara adalah hasil dari komitmen perusahaan terhadap kualitas, kepatuhan regulasi, dan daya saing global. Ia juga mengapresiasi dukungan Kementerian Perdagangan dalam memperkuat posisi produk Indonesia di pasar internasional.
"Produk yang kami ekspor memenuhi standar internasional dan memiliki daya saing di pasar global. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi pada pasar global," kata Imam.
Selain melepas ekspor, Mendag Budi Santoso juga meninjau fasilitas pabrik bioteknologi PT CJI dan berdialog dengan manajemen yang menjelaskan tentang produk inovatif unggulan lainnya, seperti polihidroksi alkanoat (PHA/bioplastik) yang juga telah berhasil menembus pasar ekspor.
Mendag Budi Santoso menambahkan bahwa PT CJI merupakan salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Fasilitas ini memungkinkan perusahaan mengimpor bahan baku dari luar negeri secara lebih efisien untuk diolah dan diekspor kembali sebagai produk bernilai tambah, yang merupakan kebijakan pemerintah untuk mempermudah ekspor nasional.
Tak hanya itu, Kementerian Perdagangan telah menjalin berbagai kerja sama perdagangan yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha. Perjanjian dagang ini menjadi instrumen strategis untuk memperluas akses pasar produk Indonesia ke berbagai negara mitra.
"Kami memiliki perjanjian dagang dengan 17 negara, dan dalam waktu dekat kita akan segera menyelesaikan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement. Upaya ini menjadi salah satu strategi alternatif agar produk Indonesia bisa lebih mudah menembus pasar Uni Eropa," jelas Mendag Budi Santoso.
Kementerian Perdagangan memiliki 46 perwakilan perdagangan yang tersebar di 33 negara. Perwakilan ini bertugas mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan calon pembeli melalui berbagai kegiatan promosi seperti pitching, business matching, dan pameran internasional.
"Kami berharap, para pelaku usaha Indonesia dapat menjalin komunikasi bisnis dan bertransaksi dengan calon pembeli internasional yang telah diidentifikasi sebelumnya oleh perwakilan dagang kami," tambah Mendag Budi Santoso.
Pada periode Januari—Mei 2025, Kemendag telah menyelenggarakan 296 kegiatan yang melibatkan 33 negara mitra. Kegiatan ini terdiri atas 197 sesi pitching dan 99 sesi business matching, dengan total potensi nilai transaksi mencapai USD 68,65 juta.
L-Tryptophan adalah asam amino esensial yang vital sebagai bahan baku bagi industri pakan ternak, khususnya untuk unggas dan sapi. Produk ini berperan penting sebagai zat aditif pakan (feed additive) di sektor peternakan, membantu pembentukan protein, mengontrol tingkat stres dan agresivitas hewan ternak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendorong peningkatan produksi dan kualitas daging. (*)
Editor : M Fakhrurrozi