MAKKAH - Menjelang puncak ibadah haji, pemerintah melalui Kementerian Agama mengimbau jemaah haji Indonesia untuk menjaga stamina dan tidak memaksakan diri melakukan umrah sunah secara berulang. Imbauan ini bertujuan agar kondisi fisik jemaah tetap prima saat memasuki fase utama ibadah haji, yakni wukuf di Arafah.

“Masih ada sekitar dua pekan sebelum puncak haji. Gunakan waktu ini untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya,” ujar Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, dalam konferensi pers operasional haji hari ke-20 di Makkah, Senin (20/5).

Fauzin menekankan pentingnya mengurangi aktivitas fisik berat, termasuk ziarah dan umrah sunah, terutama bagi jemaah lanjut usia atau yang memiliki kondisi kesehatan terbatas. Ia juga mengingatkan bahwa suhu di Makkah saat ini dapat mencapai 45 hingga 50 derajat Celsius.

 “Jika merasa fisik tidak cukup kuat, silakan salat fardu di masjid hotel. Yang penting ibadah tetap jalan dan tubuh tetap bugar,” katanya.

Baca Juga :   Jelang Wukuf, PPIH Siapkan 8 Sektor Ad-Hoc dan Pos MCR untuk Jemaah Haji di Mina dan Jamarat

Selain menjaga fisik, Fauzin mendorong jemaah untuk memanfaatkan waktu di hotel guna mengikuti bimbingan manasik bersama petugas kloter atau pembimbing ibadah. Menurutnya, pemahaman yang baik tentang tahapan ibadah akan membantu jemaah lebih siap menghadapi puncak haji.

 “Manasik bukan sekadar pengulangan, tapi bekal penting agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan baik dan benar,” jelasnya.

Fauzin juga mengajak keluarga di Indonesia untuk ikut berperan mengingatkan anggota keluarga mereka yang sedang berhaji agar tidak memaksakan ibadah tambahan yang berisiko pada kondisi tubuh. Ia menutup imbauannya dengan pesan agar jemaah menjaga semangat, niat, dan kesehatan demi meraih haji yang mabrur.

Baca Juga :   Komnas Disabilitas Apresiasi Langkah PPIH Madinah Jaga Jemaah Disabilitas Tetap Bersama Pendamping

 “Haji Indonesia, Aman, Nyaman, Mabrur Sepanjang Umur,” pungkasnya. (Dhimas Ginanjar)