SURABAYA - Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya bekerja sama dengan PT. REI Sistem Indonesia Group menggelar pelatihan SNI ISO/IEC 17025:2017, pada Selasa - Rabu (27–28/8/2024).
Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pengelolaan laboratorium sesuai standar internasional ini diikuti 45 peserta. Mereka adalah ketua program studi (kaprodi), kepala laboratorium, laboran, badan penjaminan mutu, hingga staff tata usaha.
Wakil Dekan I Fakultas Teknik Untag Surabaya, Supangat, Ph.D., ITIL, COBIT, CLA, CISA, mengatakan dalam pelatihan ini, para peserta dibekali cara mengaudit internal, reakriditasi dan lainnya.
"Tindak lanjut dari kegiatan training ini adalah bagaimana implementasi sistem manajemen mutu laboratorium, audit internal, kaji ulang manajemen, partisipasi dalam uji profisiensi, peningkatan kompetensi personel, pembaruan dan pemeliharaan dokumentasi, persiapan untuk akreditasi atau reakreditasi, peningkatan kerja sama dengan pihak eksternal, serta pengendalian risiko dan peluang," kata Supangat.
Baca Juga : Pemilihan Rektor Untag 2025-2029 Dibuka: Ini Syarat dan Jadwalnya
Supangat menambahkan pelatihan ini mempercepat kepala laboratorium dalam mengelola laboratoriumnya sesuai standar internasional, yang tentunya sangat mendukung upaya untuk mengajukan akreditasi internasional program studi.
Sementara itu, Ketua Program Studi (Prodi) Arsitektur Untag Surabaya, Muhamad Faisal, S.T., M.T., yang juga menjadi peserta pelatihan, mengatakan bahwa pengelolaan laboratorium dengan standar internasional akan memudahkan proses pengajuan akreditasi laboratorium.
"Laboratorium merupakan ujung tombak dari kegiatan prodi, dimana masing-masing prodi memiliki sub bidang keahlian yang dituangkan di laboratorium," kata Faisal.
Baca Juga : Satu Dekade Berkarya, Warta 17 Agustus: Wadah Kreativitas dan Edukasi Pemuda
Menurut Faisal, laboratorium adalah pusat kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dimana setiap sub bidang keilmuan atau keahlian dari program studi dikembangkan.
"Kami berupaya agar kegiatan di laboratorium dapat menghasilkan dampak nyata dan memiliki outcome yang bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian dosen pun diharapkan dapat terimplementasi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat," tambahnya.
Langkah ini juga memperkuat persiapan fakultas dalam mengajukan akreditasi internasional bagi program studi yang ada. (*)
Editor : M Fakhrurrozi