SURABAYA - Pameran seni tunggal bertajuk La Wet karya seniman internasional Daniel Kho resmi dibuka pada Sabtu, 21 Juni 2025 di Wisma Jerman, Surabaya. Pameran ini menampilkan 25 lukisan yang menggambarkan pohon sebagai simbol paru-paru dunia.
La Wet, yang dalam bahasa lokal berarti pohon, merupakan ajakan reflektif untuk memahami peran penting alam dalam kehidupan manusia. Dari seluruh karya yang ditampilkan, lima di antaranya menggunakan media daun kering, sebagai bentuk pemanfaatan langsung dari elemen alam.
“Daun itu komponen penting dari pohon, dia yang menerima energi dari alam. Daripada daun-daun ini tidak digunakan, lebih baik saya pakai untuk membuat karya seni,” jelas Daniel Kho.
Baca Juga : Galakkan Aksi Peduli Lingkungan, Komunitas Peduly Surabaya Bersih-bersih Pantai Kenjeran
Acara pembukaan diawali dengan sambutan dari Direktur Wisma Jerman. Mike menyatakan dukungannya terhadap pameran ini. “Saya senang, Wisma Jerman bekerja sama untuk menggelar pameran karya seniman yang sudah terkenal. Tema La Wet ini sesuai dengan tujuan Wisma Jerman yaitu tentang peduli lingkungan,” ungkapnya.
Setelah itu, penampilan tari persembahan dari Agung Gunawan menjadi simbol pembukaan resmi yang menandai dimulainya pameran. Tak hanya masyarakat lokal, pameran juga menarik perhatian mahasiswa asing yang hadir langsung. Mereka mengaku kagum dan terinspirasi oleh karya-karya Daniel Kho.
Daniel Kho sendiri bukan nama baru di dunia seni internasional. Sebelum di Indonesia, karyanya telah dipamerkan di berbagai negara seperti Jerman, Spanyol, Portugal, dan Korea Selatan. Lewat La Wet, ia ingin menunjukkan bahwa kritik sosial dan isu lingkungan dapat disuarakan melalui karya seni.
La Wet berlangsung selama lima hari, dari 21 hingga 25 Juni 2025, dan terbuka untuk umum setiap hari pukul 09.00–17.00 WIB. Selain menampilkan karya visual, rangkaian kegiatan pameran juga mencakup sesi bermain dengan warna, talkshow, dan kuratorial.(*)
Editor : M Fakhrurrozi