KEDIRI - Semangat untuk menunaikan rukun Islam kelima tak mengenal usia. Hal ini dibuktikan oleh Istadi (93), warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, yang tercatat sebagai calon jemaah haji (CJH) tertua asal Kabupaten Kediri tahun 2025.

Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci pada 2 Mei 2025, pria sepuh ini tetap disiplin menjaga kondisi fisiknya. Setiap pagi, ia rutin melakukan olahraga ringan dengan berjalan mengelilingi halaman rumahnya.

“Biar badan tetap sehat. Saya senang bisa berangkat tahun ini,” ujar Istadi dengan senyum.

Istadi akan berangkat bersama rombongan kloter SUB 05. Semua persiapan telah ia siapkan, mulai dari kelengkapan administrasi, perlengkapan pribadi, hingga bekal obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan ibadah.

Putra Istadi, Magfur, menyampaikan bahwa keinginan sang ayah untuk berhaji sudah lama terpendam. Keduanya mendaftar pada tahun 2019. Namun karena faktor usia, Istadi mendapat prioritas percepatan keberangkatan, sementara istrinya masih harus menunggu sekitar tujuh tahun lagi.

“Secara fisik beliau masih cukup kuat, hanya pendengaran saja yang mulai menurun. Kami sempat khawatir karena beliau berangkat sendiri tanpa pendamping keluarga, tapi tetap kami bekali dengan yang terbaik,” kata Magfur.

Pihak keluarga telah menyiapkan semua keperluan Istadi, termasuk obat-obatan pribadi dan bekal makanan ringan, demi memastikan kesehatannya tetap terjaga selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Kisah Istadi menjadi inspirasi tersendiri bahwa niat kuat dan disiplin menjaga kesehatan, bahkan di usia lanjut, mampu mengantar seseorang menapaki jejak spiritual di tanah suci Makkah. (Rofi)