PONOROGO - Fenomena upwelling kembali terjadi di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jumat (7/2/2025).
Akibat fenomena ini, ribuan ikan di keramba mati. Fenomena ini disebabkan naiknya kandungan belerang dari dasar telaga. Naiknya belerang ini menurunkan kualitas air dan membuat ikan kekurangan oksigen.
“Kalau musim belerang gini, persentase kematian ikan mencapai 60%. Ikan yang sudah mati kami bakar sebagian, sisanya kami kubur di daratan,” kata Hadi Santoso, salah satu pemilik keramba ikan nila.
Hadi menambahkan, kondisi ini bukan pertama kalinya terjadi. Bahkan fenomena serupa hampir selalu muncul setiap tahun. Untuk tahun ini, fenomena ini sudah berlangsung selama enam hari.
"Ini sudah hari keenam. Ikan mati ini jelas membuat para pembudidaya mengalami kerugian," katanya.
Sementara itu, Dwi Prasetyo, pembudidaya ikan nila lainnya, menyebutkan bahwa fenomena upwelling ini bukan peristiwa baru. Namun kali ini lebih parah dibandingkan sebelumnya.
“Fenomena seperti ini pernah terjadi, tetapi tidak muncul setiap tahun. Kali ini, kejadiannya yang paling parah,” katanya.
Menanggapi fenomena ini, Siti Barokah, Kepala Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, mengatakan bahwa fenomena ini memang sering terjadi di Telaga Ngebel karena karakteristik telaga yang mengandung material belerang.
“Kami sudah mengambil sampel air, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa air di Telaga Ngebel tidak hanya mengandung belerang saja, tapi ada unsur ammonia juga,” jelas Siti Barokah.
Para pembudidaya berharap pemerintah setempat dapat memberikan solusi untuk mengurangi dampak dari fenomena upwelling ini. (Najla Lailatun)
Editor : M Fakhrurrozi