Stroke perlu ditangani secara Smart, melalui tiga tindakan yaitu Reduce atau mengurangi risiko, Recognize dengan mengenali gejala dan tanda-tanda stroke, serta Respond melalui segera mengontak rumah sakit apabila ada serangan Stroke.
Mitos dan Fakta
Stroke tak lepas dari mitos yang apabila tidak diedukasi dengan benar akan menutupi fakta yang sesungguhnya, dan dapat menghalangi mendapatkan penanganan secara tepat. Stroke seringkali dianggap tidak dapat dicegah dan tidak dapat diobati. Padahal faktanya 80 % kasus strike dapat dicegah dan dapat diobat dengan penanganan segera. Ada pula mitos yang menganggap Stroke hanya diderita orang tua, padahal stroke dapat terjadi di semua usia. Bahwa kecenderungan saat ini, justru menyerang ke usia yang lebih muda atau usia produktif.
Apakah Stroke itu?
Stroke adalah serangan otak. Stroke merupakan gangguan pembuluh darah otak, yang terjadi mendadak dan berkembang cepat. Stroke merupakan gangguan neurologi (persarafan) setempat atau menyeluruh. Gejala berlangsung 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian.
Stroke disebabkan 80 persen karena penyumbatan pembuluh darah, 20 persen perdarahan, dan bisa disebabkan hal lain. Stroke terbagi ke dua jenis yaitu stroke hemorrhagic dan stroke ischemic.
1. Stroke hemorrhagic terjadi akibat pembuluh darah otak bocor dan darah menyebar ke jaringan otak.
2. Stroke ischemic terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah sehingga menghentikan aliran darah ke areal tertentu di otak.
Efek stroke dapat menyebabkan gangguan fungsi pada areal otak yang diserang, tergantung pada fungsi masing-masing bagian otak. Stroke pada lobus frontal atau otak depan menganggu fungsi berpikir, perencanaan, organisasi dan pemecahan masalah, kontrol emosi dan perlaku, serta personalitas. Stroke pada area motorik mempengaruhi pergerakan. Stroke pada area sensori mempengaruhi sensasi indra. Serangan stroke pada lobus parietal mempengaruhi persepsi, perhitungan, dan pengucapan kata. Stroke pada lobus occipital dapat mengganggu penglihatan. Stroke pada lobus temporal menyebabkan gangguan memori, pemahaman, dan kemampuan bahasa.
Siapa yang bisa terkena stroke?
Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia, setelah penyakit jantung ischemic. Sebanyak 6.2 juta orang meninggal dunia akibat Stroke pada 2011. Stroke menjadi oeetbab kecacatan orang dewasa tertunggi. Setiap 45 detik ada 1 orang mengalami stroke di seluruh dunia. Padahal lebih dari 80 % kasus stroke dapat dicegah.
REDUCE: Kurangi risiko stroke Kabar baiknya, 80 persen kasus Stroke dapat dicegah. Mengurangi stroke dengan mengurangi risiko stroke. Untuk mengurangi harus mengenali faktor risiko stroke. Faktor risiko stroke terbagi ke dalam faktor risiko yang dapat dan tidak dapat diubah.
1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
a. Usia
b. Jenis kelamin pria
c. Ras
d. Riwayat keluarga
e. Riwayat TIA atau stroke
f. Penyakit Jantung Koroner
g. Fibrilasi atrium
h. Heterozigot/homozigot
i. Homosistinuria
2. Faktor risiko yang dapat diubah
a. Hipertensi
b. Diabetes mellitus
c. Merokok
d. Penyalahgunaan alkohol & obat
e. Kontrasepsi oral
f. Hematokrit meningkat
g. Bruit karotis asimptomatis
h. Hiperurisemia dan dislipidemia
Pencegahan
1. Mengetahui tekanan darah
Periksakan tekanan darah secara berkala, apabila meningkat segera melakukan terapi
2.Memeriksa jantung
Apabila memiliki masalah irama jantung, konsultasi dengan dokter
3.Stop merokok
4.Hindari minuman ber – alkohol
5.Mengontrol kadar kolesterol
6.Pasien diabetes harus mengikuti panduan diet dan terapi agar kontrol gula darah tercapai.
7.Olahraga teratur
8.Diet rendah garam dan rendah lemak
9.Atasi masalah sirkulasi darah: darah kental, varises dsb.
10.Apabila mengalami gejala stroke, segera ke RS. Kareba ada istilah Time is Brain (Waktu adalah Otak)
National Stroke Association menerbitkan Stroke Risk Scorecard yang dapat digunakan untuk menilai faktor risiko stroke yang dimiliki. Stroke Risk Scorecard ini terdiri dari 4 (empat) kolom yang dibedakan berdasarkan warna biru untuk faktor risiko, merah untuk risiko tinggi, kuning untuk peringatan, dah hijau untuk risiko rendah. Setiap indikator diberi nilai 1 apabila sesuai dengan kondisi, yang dijumlahkan di baris paling akhir untuk menentukan termasuk dalam kategori merah, kuning, atau hijau. Faktor risiko yang dinilai terdiri dari (1) tekanan darah; (2) irama jantung; (3) kebiasaan merokok; (4) Tingkat kolesterol; (5) Diabetes; (6) Kebiasaan Olahraga; (7) Berat badan; (8) Riwayat stroke di keluarga.
Hasilnya, apabila risiko tinggi nilai di kolom merah lebih besar atau sama dengan 3 rekomendasi untuk segera mendapatkan pencegahan Stroke. Apabila dalam radar peringatan, nilai pada kolom kuning antara 4 – 6 harus segera memulai upaya menurunkan risiko. Sedangkan nilai risiko sedang 6-8 di kolom hijau, perlu mengontrol risiko Stroke.
Recognize: Kenali Gejala dan Tanda Stroke
Gejala dan tanda Stroke disingkat ke dalam BEFAST menandakan upaya penanganan Stroke harus cepat dan segera untuk mencegah kecacatan permanen bahkan kematian. BEFAST yaitu:
Balance : apakah mengalami gangguan keseimbangan tiba-tiba
Eyes : apakah ada kehilangan kemampuan penglihatan
Face : apakah salah satu sisi wajah turun/mencong
Arm : apakah salah satu lengan mengalami mati rasa, kebas, atau lemah
Speech : apakah menjadi cadel atau pengucapan menjadi janggal. Tidak nyambung/ tidak dipahami
Time : sejak kapan gejala mulai muncul
Membantu memastikan gejala yang dialami adalah Stroke atau bukan, dapat dilakukan metode FAST
FACE dengan memeriksa wajah pasien, apakah tampak mencong ?
ARMS dengan memeriksa apakah dapat mengangkat kedua tangan?
SPEECH dengan memeriksa apakah bicaranya jelas? Apakah pasien memahami perkataan Anda?
TIME WAKTU sangat penting. Apabila menemui gejala stroke, segera ke RS!
Mengapa pasien stroke sering terlambat datang ke RS?
Stroke seringkali tidak dapat ditangani dengan segera karena terlambat datang ke rumah sakit. Hal ini dapat terjadi karena ketidak tahuan akan tanda – tanda stroke, adanya penyangkalan, berpikir tidak ada yang bisa dilakukan, khawatir tentang biaya, berpikir keluhan akan hilang sendiri, takut atau tidak percaya dokter /RS. Pertolongan segera bagi pasien stroke harus segera dilakukan. Pertolongan dapat duperoleh di rumah sakit. Usahakan ke RS terdekat untuk mengurangi lama perjalanan. Simpan nomor IGD Rumah Sakit terdekat setiap saat diperlukan. Simpan nomor Ambulance (118).
Penanganan Serangan Stroke
1. Stroke Iskemik (Penyumbatan darah)
a. Obat-obatan penghancur clot / sumbatan: t-PA, dan
b. Kateterisasi
2. Stroke Hemoragik (Perdarahan)
a. Stop perdarahan
b. Evakuasi perdarahan
“Pemulihan” dan Pasca Stroke
10% pasien stroke pulih hampir sempurna
25% pulih dengan gangguan minor
40% mengalami gangguan sedang atau berat yang memerlukan penanganan khusus
10% memerlukan perawatan jangka panjang
15% meninggal segera setelah serangan stroke
Pasca Stroke dapat merubah hidup pasien dan keluarga pasien. Kondis yang perlu diadaptasi antara lain perawatan diri sehari-hari; memakai pakaian dan berdandan; Gangguan makan, diet, dan nutrisi; muncul permasalahan kulit; Nyeri; gangguan seksual; perubahan perilaku / sifat pasien; depresi dan kemarahan; gangguan emosi; perasaan diacuhkan/tidak berguna; adanya gangguan memori; dan masalah komunikasi.
Rehabilitasi Stroke
1.Terapi fisik : berjalan, menggenggam, dsb
2.Terapi okupasi : merawat diri secara mandiri
3.Terapi wicara : komunikasi, menelan, gangguan memori
4.Terapi Rekreasional : memasak, berkebun, bermain catur
Stimulasi otak dapat membantu pasien stroke memulihkan kemampuan bahasanya. Stimulasi berupa 20 menit stimulasi otak non-invasif ditambah 45 menit terapi wicara selama 10 hari dapat meningkatkan kemajuan dalam pemulihan kemampuan bahasa.
Referensi :
American Heart Association Journal Stroke A. Thiel
Boehme AK, Esenwa C, Elkind MS. Stroke Risk Factors, Genetics, and Prevention. Circ Res. 2017 Feb 3;120(3):472-495. doi: 10.1161/CIRCRESAHA.116.308398. PMID: 28154098; PMCID: PMC5321635. https://www.arcadiespada.es/wp-content/uploads/2013/06/WHO-ten-top-causes-of-death-Fact-sheet-No-310-May-2011.pdf
Journal of Stroke 2023;25(1):2-15.
Published online:January 31, 2023
DOI:https://doi.org/10.5853/jos.2022.03468
Raditya Ardra Putra Prakoso, Mohammad Saiful Ardhi, Husin Thamrin, Sita Setyowatie, Epidemiologic Profile of Ischemic Stroke Patients with Dyslipidemia in Dr. Soetomo General Academic Hospital Patient , AKSONA : Vol. 5 No. 1 (2025): JANUARY 2025