Menu
Pencarian

Bandeng Jelak, Oleh-oleh Khas Kota Pasuruan yang Kini Menjadi Primadona

Portaljtv.com - Selasa, 30 April 2024 20:00
Bandeng Jelak, Oleh-oleh Khas Kota Pasuruan yang Kini Menjadi Primadona
Bandeng Jelak, salah satu oleh - Oleh Khas Kota Pasuruan. (Foto: Istimewa)

KOTA PASURUAN - Kota Pasuruan memiliki beragam oleh-oleh mulai makanan hingga minuman. Namun, satu yang menjadi ciri khas adalah Bandeng. Hal ini tak lepas dari Kota Pasuruan yang merupakan salah satu kota penghasil ikan bandeng.

Salah satu lokasi penghasil ikan bandeng berada di Dusun Jelak, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul. Karena berasal dari Dusun Jelak, warga mengenalnya bandeng Jelak.

Ikan bandeng dari dusun tersebut berbeda dengan yang dihasilkan dari tempat yang lain dan mempunyai ciri khusus yakni ikan bandeng tidak berbau lumpur. Banyak olahan dari bahan Bandeng Jelak yang sudah dihasilkan, bahkan dari kulit sampai duri ikan bandeng dijadikan olahan oleh warga setempat.

Pemerintah Kota Pasuruan terus mempromosikan ikan bandeng dari Dusun Jelak ini. Salah satunya dengan melakukan pembinaan serta dukungan kepada para untuk terus melakukan inovasi makanan olahan yang berbahan baku ikan bandeng.

Baca Juga :   Bandeng Jelak, Oleh-oleh Khas Kota Pasuruan yang Kini Menjadi Primadona

Pemerintah kota sendiri juga sering menggelar event promosi seperti menyelenggarakan lomba memasak olahan makanan dengan bahan utama yakni Bandeng Jelak, dan acaranya pun mendapat apresiasi dengan antusiasme warga yang mengikuti acara tersebut.

Dinas Perikanan Kota Pasuruan sendiri melakukan inovasi sebagai sarana promosi Bandeng Jelak kepada masyarakat luas, sampai saat ini dinas terus melalukan pembinaan kepada warga di Dusun Jelak untuk terus maju berkembang dengan banyak berinovasi olahan makanan dengan bahan baku utama ikan bandeng.

Seperti contoh pada bulan Ramadhan tahun ini, salah satu kelompok warga dari Jelak Joyo Food banyak menerima pesanan dari warga, baik dari warga Kota Pasuruan sendiri maupun dari luar kota.

Olahan masakan bandeng pada bulan Ramadhan yang paling banyak dipesan untuk berbuka puasa adalah kotok bandeng dan sate komo bandeng, disamping itu masih banyak lagi olahan makanan yang siap diolah sesuai dengan pesanan.

Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi para penjual olahan bandeng Jelak, sejak awal bulan puasa permintaan bandeng Jelak olahan meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasanya.

Nurhayati, pengelola UMKM Jelak Joyo Food mengatakan bahwa dalam sehari ia bisa menghabiskan 100 ekor ikan bandeng, ada tujuh olahan bandeng yang disediakan di antaranya bandeng crispy, sate komo, otak-otak, botok, abon, stik duri, dan bandeng presto.

Olahan yang paling diminati olah masyarakat adalah bandeng bakar madu, proses pembuatannya cukup mudah. Bandeng dibersihkan, durinya dicabut, kemudian dibakar. Setelah setengah matang dilumuri bumbu rempah pedas dan madu.

Harga olahan bandeng Jelak cukup bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 26.000 per bungkus, tergantung jenis olahannya.

Pembeli tidak hanya dari Pasuruan, tapi juga dari luar daerah seperti Probolinggo dan Malang. Dan para pembeli tersebut adalah masyarakat yang sudah mengenal dimana dan bagaimana cara mendapatkan makanan olahan bandeng Jelak tersebut.

Tidak sedikit juga masyarakat Pasuruan yang belum tahu bandeng Jelak, dan ini adalah pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah daerah untuk lebih kreatif lagi dalam mempromosikan makanan olahan ikan bandeng dari Dusun Jelak Kelurahan Blandongan Kecamatan Bugul Kidul.

Penanda jalan menuju lokasi tempat untuk mendapatkan makanan olahan ke Dusun Jelak sangat minim, maka dari itu minimal pemerintah bisa memfasilitasi membangunkan tugu atau plakat penanda bahwa dari titik tersebut ada sentra masakan olahan bandeng yang mempunyai ciri khas asli Kota Pasuruan yakni ikan tidak berbau tanah atau lumpur.

Pemerintah sampai saat ini masih belum menemukan formula untuk ikut serta dalam memasarkan salah satu produk olahan makanan unggulan Kota Pasuruan, selama ini pemasaran produk olahan makanan bandeng Jelak masih dari mulut ke mulut saja dan belum menemukan pangsa pasar yang jelas.

Jumlah kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bandeng Jelak sendiri hanya dua kelompok yang berjumlah 10 orang saja, dan sebagian dari anggotanya tersebut adalah petani tambak.

Berkaca kepada UMKM Bandeng Juwana yang ada di Kota Semarang Jawa Tengah, mereka sudah bisa menjual aneka masakan olahan dengan bahan baku bandeng melalui market place.

Aneka masakan olahan bandeng Juwana tersebut saat ini sudah sangat mudah di dapatkan oleh warga melalui market place, ini merupakan bukti nyata peran serta pemerintah dalam ikut memasarkan produk UMKM yang ada di Jalan Dworowati Kota Semarang.

Dalam mendukung pemasaran aneka olahan bandeng, pelaku usaha minimal harus mempunyai branding produk agar bisa dikenal masyarakat. Yang kedua bantuan permodalan bagi pelaku usaha agar terus bisa mengembangkan usahanya dan juga bisa menambah modal.

UMKM Bandeng Juwana yang ada di Kota Semarang saat ini sudah banyak di kenal oleh masyarakat, jika berbelanja untuk kebutuhan oleh-oleh masyarakat langsung menuju ke rumah produksinya secara langsung.

Seiring berjalannya waktu semakin banyak pula warga yang ikut membuka usaha jualan bandeng Juwana, dan semakin banyak pula ragam pilihan olahan masakan bandeng.

Kreatifitas warga bersama dengan kelompoknya juga semakin inovatif, mereka berlomba-lomba melakukan inovasi untuk bisa bersaing dengan pelaku usaha yang lain.

Seperti diketahui Pemerintah Kota Pasuruan sendiri sebetulnya sudah melakukan promosi, namun masih belum menemukan formula khusus dalam memasarkan Bandeng Jelak.

Kota Pasuruan sendiri berada di jalur strategis jika benar-benar serius dalam memasarkan produk hasil olahan makanan bandeng Jelak, yang paling penting bagaimana pemerintah serius dalam melakukan promosi minimal menyediakan tempat tujuan warga untuk makan dengan menu khusus bandeng Jelak.

Para konten kreator yang digandeng oleh pemerintah sampai saat ini masih belum bisa secara maksimal ikut mempromosikan bandeng Jelak tersebut melalui akun-akun media sosialnya tersebut, maka dari itu secara langsung pemerintah harus lebih aktif lagi dan mencari formula yang tepat untuk pemasarannya.

Seperti diketahui pada tahun 2022 yang lalu Dinas Perikanan Kota Pasuruan melakukan terobosan dengan memperkenalkan program BANSER atau Bandeng Serbu Restoran, program ini mendapatkan sambutan baik dari petani bandeng. Mengingat omset petani ketika program tersebut berjalan naik drastis, yang biasanya pada tiap bulannya hanya mendapatkan Rp 10 juta kini para petani bisa mendapatkan omset penjualan sampai Rp 25 juta.

Kepala Dinas Perikanan berharap semua restoran yang ada di Kota Pasuruan bisa menjual makanan olahan bandeng Jelak, dan pengusaha restoran bisa secara langsung bekerjasama dengan petani bandeng dalam mendapatkan bahan baku atau makanan olahan yang siap santap.

Dukungan dari pemerintah daerah masih sangat diharapkan agar bandeng Jelak lebih dikenal oleh masyarakat luas terutama dari luar kota, setidaknya pemerintah bisa membangunkan tempat sentra kuliner yang khusus menjual makanan olahan bandeng Jelak.

Dinas Perikanan sendiri sampai saat ini masih belum bisa membantu para petani bandeng dan pelaku usaha mikro kecil menengah secara permodalan, namun dinas berkomitmen akan membantu dalam mempromosikan bandeng jelak.

Festival Bandeng 2024 akan dilaksanakan dan lokasinya tidak lagi berada di dalam kota namun akan digelar di halaman Dinas Perikanan yang berlokasi di Jalan Ir Juanda Kota Pasuruan, dimana lokasi tersebut sangat strategis dan dekat dengan jalur utama pantura.(Abdul Majid)

Editor : M Fakhrurrozi





Berita Lain