Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi memastikan ketersedian beras di wilayah setempat dalam kondisi aman.
Plt Kepala Dispertapa Banyuwangi, Ilham Juanda mengaku telah melakukan kalkulasi kebutuhan. Perhitungan proyeksi bulanan neraca pangan di bulan Desember konsumsi beras mencapai 13.790,64 ton. Sedangkan produksi beras diproyeksikan sebesar 49.467,83 ton.
"Sehingga terhitung masih ada surplus beras sebesar 35.677,19 ton," kata Ilham.
Pihaknya juga telah melakukan monitoring langsung ke sejumlah penggilingan padi milik pengusaha swasta. Para pengusaha memastikan stok gabah aman hingga kuartal awal tahun depan.
Baca Juga : Wali Kota Malang Gelar Gerakan Pangan Murah di Kedungkandang
Selain itu Ilham juga terus menjalin koordinasi dengan Bulog. Berdasarkan laporan Bulog, saat ini Banyuwangi memiliki stok beras yang mencukupi untuk kebutuhan penyaluran reguler, operasi pasar (SPHP) serta antisipasi lonjakan permintaan menjelang Nataru.
"Saat Ini, stok beras yang ada di gudang Bulog sejumlah 97.500 ton. Ketersediaan stok CBP dipastikan berada pada level aman dan siap dimobilisasi apabila terjadi dinamika pasokan atau kenaikan harga di pasar," ujar Ilham.
Baca Juga : DKPP Lumajang Akan Selidiki Sapi Mati Misterius
Dalam rangka menyambut Nataru dan menjaga stabilitas pangan masyarakat berpendapatan rendah, Bulog bersama pemerintah juga melaksanakan program Bantuan Pangan berupa beras 20 kg dan minyak goreng 4 liter untuk alokasi Oktober sampai November kepada 100.829 Penerima Bantuan Pangan (PBP).
Program ini tidak hanya membantu meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga penerima, tetapi juga diharapkan berperan dalam menahan tekanan permintaan di pasar terbuka sehingga stabilitas harga.
"Dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkomitmen memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan tetap terjaga, sehingga masyarakat dapat menyambut Nataru dengan aman dan nyaman," tegasnya.
Sementara itu, Pengurus Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia), Nurkholis, menambahkan bahwa stok gabah dan beras saat ini cukup untuk mendukung kelancaran pasokan harian maupun mengantisipasi peningkatan permintaan dari pedagang serta konsumen menjelang Nataru.
"Laporan dari 120 penggilingan padi di Banyuwangi, stok beras yang tersedia diproyeksikan aman dan mencukupi hingga panen raya padi pada Maret–April 2026 mendatang," tegasnya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi




















