SURABAYA - Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dilaporkan hilang kontak usai aksi demonstrasi di Surabaya yang berujung ricuh, Jumat (29/8/2025). Hingga kini keberadaan mereka belum dapat dipastikan. Sebagian diduga ditangkap aparat saat situasi chaos di sekitar pusat kota.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS menyatakan setidaknya empat mahasiswa hingga Sabtu (30/8) belum kembali ke rumah maupun kos mereka. Laporan ini berdasarkan penelusuran rekan-rekan seangkatan serta kesaksian sejumlah saksi mata di lapangan.
Salah satunya adalah Rizki Ardiansyah, mahasiswa Teknik Sipil ITS asal Manukan, Surabaya. Rizki terakhir terlihat di kawasan Taman Apsari sebelum kericuhan pecah. Rekan-rekannya menyebut sejak saat itu ia tidak lagi bisa dihubungi dan keberadaannya belum diketahui.
Mahasiswa lain, Jati, juga dari Teknik Sipil ITS, terakhir terlihat di belakang Taman Apsari. Berdasarkan kesaksian teman korban, Jati sempat ditangkap aparat kepolisian saat kerumunan massa dibubarkan. Ia diketahui berasal dari Sidoarjo.
Nama berikutnya adalah Ariasatya Raquendio, mahasiswa ITS yang terakhir dilihat di sekitar Balai Pemuda. Aria memiliki ciri khas mengenakan piercing di kedua telinga dan hidung, serta memakai jersey hitam lengan panjang bermerek Umbro. Ia tercatat tinggal di kos BME E83.
Selain itu, Muhammad Aidan Navarro, mahasiswa ITS lainnya, juga hilang kontak setelah aksi. Aidan terakhir terlihat di kawasan Balai Pemuda dengan ciri mengenakan jaket parka hitam, sepatu Vans, helm cakil silver, dan membawa ransel. Ia tinggal di kos BME E16 B.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga, rekan-rekan mahasiswa, dan BEM ITS masih terus melakukan pencarian serta menunggu kejelasan dari aparat. Sementara pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penangkapan maupun status mereka pasca kericuhan demo. (*)
Editor : A. Ramadhan



















